https://disapedia.com China tengah menunjukkan ambisi luar biasa di bidang teknologi, terutama dalam eksplorasi luar angkasa. Negara dengan populasi terbanyak di dunia ini tidak hanya fokus pada kemajuan di bumi, tetapi juga berlomba-lomba menjelajahi angkasa luar, menantang dominasi Amerika Serikat, Rusia, dan bahkan organisasi seperti NASA dan ESA.
Tak bisa dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir, teknologi China berkembang sangat cepat—mulai dari kecerdasan buatan, kendaraan listrik, hingga sistem komunikasi generasi ke-6 (6G). Namun, yang paling mencolok belakangan ini adalah betapa seriusnya mereka membangun fondasi untuk menjadi kekuatan antariksa global.
Stasiun Luar Angkasa Tiangong: Pusat Riset Baru
Salah satu proyek paling ambisius China adalah pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong (artinya “Istana Surgawi”). Stasiun ini mulai dirakit pada tahun 2021 dan ditargetkan beroperasi penuh sebelum 2025. Tidak seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang melibatkan banyak negara, Tiangong sepenuhnya dikembangkan oleh China.
Stasiun ini akan menjadi pusat riset mikrogravitasi, teknologi kesehatan luar angkasa, hingga percobaan biologi dalam kondisi nol gravitasi. Menariknya, Tiangong akan terbuka untuk kerja sama internasional—tapi tentu saja dengan kendali utama dari pemerintah China.
Misi Bulan dan Mars: China Tak Mau Ketinggalan
Ambisi China menjangkau lebih jauh, hingga ke Bulan dan Mars. Melalui program Chang’e, mereka telah sukses mendaratkan wahana di sisi gelap Bulan—prestasi yang belum dicapai negara lain. Pada 2025, China menargetkan misi berawak ke Bulan, yang diperkirakan akan membuka jalan bagi pembangunan pangkalan permanen di permukaannya.
Tak berhenti di sana, misi Tianwen-1 yang mengorbit dan mendarat di Mars juga menunjukkan kemampuan teknis China di luar dugaan. Misi ini membawa robot penjelajah Zhurong yang kini menjelajahi permukaan planet merah. Misi lanjutan dengan tujuan pengambilan sampel dan bahkan misi manusia ke Mars telah mulai disiapkan.
Teknologi Roket dan Kendaraan Antariksa Canggih
Untuk mendukung ambisi luar angkasa tersebut, China juga mengembangkan teknologi peluncuran roket supercanggih. Roket Long March 9, yang dirancang membawa muatan berat ke orbit tinggi dan bahkan luar orbit bumi, sedang dalam tahap penyempurnaan.
Tak hanya roket, China juga mengembangkan kendaraan antariksa generasi baru yang lebih tahan lama dan mampu membawa manusia ke luar orbit Bumi untuk waktu yang lebih lama. Teknologi ini akan sangat penting dalam misi-misi eksplorasi jauh, seperti ke Bulan atau Mars.
Dukungan Politik dan Ekonomi yang Kuat
Yang membuat perkembangan luar angkasa China berjalan sangat cepat adalah dukungan penuh dari pemerintah. Dalam Rencana Lima Tahun ke-14, eksplorasi luar angkasa menjadi agenda strategis nasional. Investasi raksasa pun digelontorkan, baik oleh negara maupun sektor swasta.
Perusahaan swasta seperti iSpace dan CASIC turut berperan, menciptakan kompetisi domestik dan inovasi berkelanjutan dalam teknologi peluncuran dan satelit.
Tantangan dan Persepsi Dunia
Meski banyak dipuji, ambisi luar angkasa China juga memicu kekhawatiran. Beberapa negara menilai langkah China bisa berujung pada militerisasi luar angkasa, terutama karena proyek-proyeknya sebagian besar berada di bawah kontrol militer. Di sisi lain, kolaborasi internasional dengan China juga masih terbatas karena alasan politik dan keamanan data.
Namun, dari sisi teknologi, tak bisa disangkal bahwa China kini menjadi salah satu pemain paling serius dan agresif dalam eksplorasi antariksa.
Kesimpulan
China tidak main-main dalam mewujudkan ambisi teknologinya, dan tahun 2025 menjadi titik penting menuju status sebagai kekuatan luar angkasa dunia. Dengan stasiun luar angkasa Tiangong, misi ke Bulan dan Mars, serta sistem roket generasi baru, China semakin gila teknologi—dan dunia mulai memperhatikannya dengan serius.
Apakah ini awal dari era antariksa baru yang dipimpin China? Hanya waktu yang bisa menjawab, tapi satu hal pasti: masa depan eksplorasi luar angkasa tidak akan pernah sama lagi.
2 Komentar