
Ahok, atau Basuki Tjahaja Purnama, dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta yang berani memberikan pendapat tegas dan terbuka mengenai berbagai isu. Salah satu isu yang menarik perhatian publik adalah tanggapannya terhadap kasus mega korupsi di Pertamina, salah satu perusahaan negara terbesar di Indonesia.
Kasus mega korupsi Pertamina yang mencuat dalam beberapa tahun terakhir melibatkan dugaan penyelewengan dana dan praktik korupsi yang melibatkan pejabat tinggi perusahaan tersebut. Meskipun tidak terlibat langsung dalam kasus ini, Ahok memberikan pandangannya yang cukup menarik. Sebagai seseorang yang pernah memimpin salah satu badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT. Transjakarta, serta memiliki pengalaman dalam memimpin pemerintahan, Ahok memiliki pandangan yang tajam tentang bagaimana korupsi dapat merugikan negara dan rakyat.
Ahok menyatakan bahwa korupsi dalam skala besar, terutama di perusahaan negara seperti Pertamina, adalah salah satu bentuk pengkhianatan terhadap rakyat. Menurutnya, pejabat yang terlibat dalam kasus tersebut harus diusut tuntas, tidak peduli siapa pun mereka. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap badan usaha negara agar hal seperti ini tidak terulang lagi.
“Korupsi besar-besaran seperti ini sangat merugikan negara. Dana yang seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat, malah disalahgunakan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Pihak yang terlibat harus bertanggung jawab sepenuhnya,” tegas Ahok dalam beberapa kesempatan.
Selain itu, Ahok juga menyoroti pentingnya reformasi di sektor BUMN. Ia berpendapat bahwa untuk mencegah terjadinya korupsi, perlu ada sistem pengawasan yang lebih ketat serta seleksi yang ketat terhadap pejabat-pejabat yang menduduki posisi strategis di perusahaan negara. Dengan adanya sistem yang lebih transparan dan akuntabel, diharapkan bisa meminimalisir peluang bagi oknum-oknum yang ingin melakukan tindakan korupsi.
Ahok juga menyarankan agar pemerintah tidak hanya menindak koruptor secara hukum, tetapi juga melakukan perbaikan struktural dalam pengelolaan BUMN. Ia menekankan pentingnya mengubah budaya kerja di BUMN yang selama ini masih sering terperangkap dalam praktek-praktek kolusi dan nepotisme.
Selain itu, Ahok mengingatkan bahwa kasus seperti ini harus menjadi pembelajaran bagi seluruh kalangan, baik itu pejabat publik, pengusaha, maupun masyarakat umum. Ia berharap dengan adanya kasus korupsi besar yang terbongkar, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga integritas dan transparansi dalam setiap sektor kehidupan, terutama di sektor publik dan BUMN.
Kesimpulan
Tanggapan Ahok terhadap kasus mega korupsi Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Ahok tidak hanya mengkritik tindakan yang merugikan negara ini, tetapi juga mengusulkan langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Melalui pandangannya yang tajam dan realistis, Ahok berharap Indonesia bisa menjadi negara yang lebih bersih dari praktik korupsi dan memiliki sistem pemerintahan yang lebih transparan serta akuntabel.